Rabu, Januari 31, 2007

Body Mass Index


ALAT UKUR INDEKS BERAT BADAN

Keterangan: ini merupakan formula yang dirumuskan oleh para ahli gizi sedunia. Rumus asalnya adalah berat tubuh (kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi tubuh (meter). Namun untuk alat ukur di bawah ini, saya sudah modifikasi formulanya sehingga anda cukup memasukkan berat badan dalam kg dan tinggi badan dalam centimeter.

Adapun indeks BMI menurut ahli gizi sedunia adalah sbb:
< 15 : malnutrisi
15 - <18 : kurus
18 - <22 : normal
22 - <25 : gemuk
25 - <30 : overweight
> 30 : obesitas

Dan akhirnya saya ucapkan selamat mencoba...

Hint : Bacalah BismiLLAH sebelum memasukkan data anda, dan ikhlashlah terhadap apapun hasil yang anda dapatkan dan kemudian lakukan saran dari dr. Sukma Mahendra sesuai dengan indeks BMI yang anda peroleh.



Saran dr. Sukma Mahendra:
>Bila anda malnutrisi, maka anda harus banyak makanan bernutrisi (logis...)
>Bila anda kurus, maka anda harus banyak makan makanan bergizi supaya anda lebih gemuk
>Bila anda normal, maka selamat.. Jagalah rutinitas gaya hidup sehat anda agar senantiasa dalam kategori normal..
>Bila anda gemuk, maka berhati-hatilah.. Jangan sampai anda jatuh ke lubang hitam kegemukan. Usahakan tambah kebiasaan hidup sehat anda supaya anda masuk kategori normal. Tapi secara pribadi, saya ucapkan selamat karena berarti anda tidak terindikasikan kurus .
>Bila anda overweight, maka waspadalah..waspadalah. Anda sangat mengubah dan menambah gaya hidup sehat anda. Kategori ini rentan penyakit lho!! Dietlah dengan tetap mengkonsumsi zat yang bergizi. Tanyakan kepada dokter jiwa gizi mengenai diet yang cocok untuk anda... Ayo berjuang ke level aman!!!
>Bila anda obesitas, maka saya meminta tolong anda untuk memberitahu saya apa beda overweight dengan obesitas. Maaf kalau merepotkan..

tertanda,

dr. Sukma Mahendra
BMI : Normal Euy!!!

================
Sukma would thanks to:
Arief Budi Saptani
Hidayat Febiansyah

Cobaan Da'wah : Resume


AlhamduliLLAH beberapa waktu lalu ana sempat bermajlis kembali dengan para Ustadz-Ustadz RahimakumuLLAH. Materi pada kajian kali itu adalah mengenai "Rintangan/Cobaan Da'wah" atau dalam bahasa Syar'iyyahnya lebih kurang "Ath Thooriq 'ilad Da'wah". Point2 yang dibahas merupakan rumusan dari Syaikh Mustafa Masyhur, salah seorang masyaikh da'wah Islam. Dalam rumusan yang dikemukakannya, beliau mengungkapkan bahwa ada sekitar 4 hal utama yang menjadi rintangan/cobaan da'wah, yaitu: 1) Tidak ditanggapinya da'wah yang kita serukan; 2) Ejekan dan cemoohan terhadap para penyeru Daw'ah; 3) Penyiksaan kepada penyeru Da'wah; serta 4) Kelapangan yang didapat setelah kesulitan.

Menghadapi rintangan2 tersebut, sebagai da'i yang shodiq, yang benar-benar mengikhlashkan seruannya hanya untuk ALLAH semata, maka hal itu tidak akan membuatnya gentar. Justru hal tersebut akan membuatnya semakin yakin bahwa dirinya berada pada jalan yang benar, jalan para Rasul dan Nabi penyeru ALLAH terdahulu. Tentunya kita ingat betapa semua Nabi dan Rasul (semisal Nuh, Ibrahim, Musa, hingga Muhammad) mengalami rintangan serupa dalam da'wahnya. Betapa dulu ketika Muhammad berda'wah, orang-orang tidak mempedulikannya, menyebutnya gila, bahkan melempari dengan batu serta kotoran ternak. Dan SubhanaLLAH Muhammad justru membalas mereka dengan do'a: "Yaa ALLAH, ampunilah mereka karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengetahui".

Yang menarik dari rumusan tersebut adalah bahwa rintangan/cobaan ternyata tidak selalu berbentuk hal yang tidak mengenakkan di mata manusia. Ternyata pada point keempat dijelaskan bahwa rintangan/cobaan da'wah dapat berupa kondisi lapang/nyaman. Bahkan ada yang mengatakan bahwa cobaan berupa kenyamanan merupakan cobaan yang terberat yang dihadapi manusia karena kebanyakan orang tidak menyadari bahwa ketika mereka berada pada posisi nyaman, maka sesungguhnya mereka sedang diuji oleh ALLAH juga, terutama ujian bagaimana seseorang itu menghadapi kenyamanan yang sedang ia rasakan.

Akhir posting, satu hal yang harus dipegang teguh para da'i ilaLLAH: bahwa ALLAH mewajibkan kita sebatas hanya untuk menyeru/mengajak/mempromosikan Islam, sedangkan urusan Hidayah/mau menerimanya objek yang diseru adalah urusan ALLAH saja. Tak ada daya upaya secuil apapun dari kita dalam urusan pemberian hidayah ini. Jadi tidak ada istilah patah arang ketika seruan yang diserukan belum membuahkan hasil. Luruskan Niat, Kerahkan Potensi. ALLAHu ma-ana.

Rabu, Januari 24, 2007

Selamat Tahun Baru


Selamat Tahun Baru Hijriyah 1428 H ya para pembaca sekalian!! Mari tahun ini kita jadikan lebih baik dibanding tahun-tahun lalu..

Rabu, Januari 17, 2007

Kemane aje Suk?


Wah parah nih orang... Masak dari tanggal 28 Desember 2006 (setaun lalu ya?) blognya gak diupdate-update... Lagi sibuk ya Suk?? (--sebuah kritik pribadi)