Selasa, Juli 06, 2021

Dunia Baru (Kembali)

Bismillah.. Mulai 1 Juli 2021, setelah 13 tahun kurang 1 hari menjalani karir di Kementerian Agama, saya bulai bertugas di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dan (kembali) saya memohon perlindungan dunia akhirat kepada Allah melalui do'a: Robbi adkhilni mudkhola sidqi wa akhrijni mukhroja sidqi, waj'almi min ladunka shultoonan nashiroo..

Senin, Juni 30, 2014

Sahur event harmonisasi keluarga

Ustadz Dr. Asrorun Ni'am dalam khutbahnya tanggal 27 Juni 2014 di Masjid Al-Iklhash Kemnetrian Agama Jln. MH Thamrin Jakarta menyatakan yang salah satu intinya bahwa banyak sekali kasus kriminalitas yang dilakukan anak kepada anggota keluarga sendiri/orang lain berawal dari tidak harmonisnya keluarga, termasuk kurangnya perhatian ortu kepada anak. Alhamdulillah Allah kini kembali mendatangkan Romadhon-Nya kepada kita di mana di sana ada 'ibadah sunnah bernama "Sahur".. Sahur bisa jadi ajang kebersamaan anggota keluarga serta bisa jadi ajang curah perhatian ortu kepada anaknya, yang bisa jadi di luar Romadhon event itu sulit tercipta akibat kesibukan ortu..

Allahu Akbar!!.. bisa jadi itulah salah satu makna hadits Nabi "Sesungguhnya dalam Sahur ada keberkahan"..

Sungguh mulia Islam, oleh karena itu, sehubungan dengan akan adanya Pilpres tanggal 9 Juli 2014 nanti, mari kita dukung Capres-Cawapres yang mereka/pendukungnya tidak phobia dengan Islam.. ‪

Kamis, Juni 26, 2014

Piala Dunia yang penuh kejutan

Saat saya menulis ini Piala Dunia Brasil masih berlangsung, bahkan belum semua group (dari group A sampai H) menelurkan juara 1 dan 2 nya. Yang menjadi catatan saya hingga saat ini adalah beberapa negara yang digadang-gadang menjadi kandidat juara rontok di fase group. Spanyol, Inggris, Italia tidak sanggup melangkah ke tahap selanjutnya. Sebaliknya piala dunia kali ini jadi ajang unjuk gigi team-team benua amerika. Selain Brasil dan Argentina, ada Meksiko, Kolombia, Cile, dan Kostarika yang sukses memukau pemirsa piala dunia. Saya sendiri terpukau dengan kecepatan lari pemain-pemain Kostarika. Satu catatan bahwa team sepakbola dan termasuk kita perlu terus menerus meningkatkan kualitas karena dunia makin berkembang, entitas dan individu lain makin meningkatkan kualitasnya pula.. Sesuai dengan ungkapan: teruslah bergerak karena diam berarti mati..

Keajaiban konstruksi bangunan Wae Rebo

WAE REBO.
Pernahkah anda mendengar kata itu? Nama makanan kah? Nama orang kah? Spesies hewan baru kah? Bukan-bukan.. bukan itu. Tenang, tidak perlu malu apabila anda baru pernah mendengar. Terus terang saya juga baru mendengarnya dari tayangan inflight entertainment milik Garuda di sebuah trip yang saya lakukan. Sebenarnya, di dunia maya, Wae Rebo sudah banyak yang mengulasnya. Namun tak tahu mengapa banyak orang seperti saya yang baru tahu =).

Sebagai gambaran ringkas, Wae Rebo adalah sebuah kampung di wilayah Nusa Tenggara Timur. Yang menjadi pembahasan utama dari kampung ini adalah adanya sebuah konstruksi bangunan yang menakjubkan yang merupakan budaya turun temurun yang telah dibuat oleh warga asli Wae Rebo yang tidak diketahui dimulai sejak kapan. Bentuknya seperti gambar di atas, layaknya kurungan ayam. Di dalam rumah tersebut ada beberapa lantai yang dibangun dengan suatu teknik tertentu. Atas teknologi itu, banyak peneliti serta arsitek yang berasal dari dalam dan luar negeri berkunjung ke sana untuk mempelajari konstruksi tersebut. Selain itu, keindahan alam pegunungan yang masyaaAllah luar biasa turut menjadi daya tarik wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung ke sana. Dari tayangan singkat yang saya lihat, muncul pula keinginan saya untuk dapat menjejak kaki di sana. Wallahua'lam kapan bisa ke sana.. Yang pasti, ini semakin menunjukkan bahwa Indonesia Hebat dan perlu menuju Indonesia Bangkit, dan yang pasti, keindahan dan kebesaran ini harus membuat kita semakin beriman kepada Allah.. Masyaa Allah.. Subhanallah.. Allahu Akbar..!!

image sorce: http://rolandtravel.co.id/images/news/59824kampung%20waerebo1.jpg

Jalur tol Sedyatmo arah Tanjung Priok yg mengerikan!

Gambar di atas tentu tidak asing bagi para pengguna jalan tol Sedyatmo yang mengarah ke tj.priok, baik pengendara maupun penumpang. Pada beberapa spot waktu, jalanan sebelum tanda pemisah tanjung priok-cawang ini macetnya luar biasa. Salah satu penyebabnya adalah salah satu ruas jalan dikuasai oleh truk/kontainer yang menuju ke tanjung priok yang umumnya berbadan tambun dan berjalan lambat.
Saya beberapa kali juga jengkel ketika terjebak di kondisi tersebut. Capek, penat, perasaan yang "galau" karena tidak tahu kapan akan keluar dari kondisi tsb. Saya berpikir harus ada solusi untuk mengatasi hal itu. Secara logika, solusi praktisnya adalah memisahkan jalur truk/kontainer dengan kendaraan lainnya. Semoga harapan ini bisa terwujud..

image source: http://m.energitoday.com/2013/06/07/pelindo-ii-minta-pemerintah-tuntaskan-pembangunan-tol-priok/

[Usul] Tiket Gerbong Kereta Jarak Jauh

Beberapa saat lalu saya menggunakan transportasi kereta api jarak jauh dengan tujuan cirebon dan juga ketika kembali pulang ke jakarta. Sebenarnya saya cukup jarang menggunakan kereta untuk jarak jauh (sebenarnya jarak dekat jarang juga sih..=) ). Dari dua trip itu ada kejadian yang serupa: penumpang salah gerbong. Saya coba meneliti, ternyata memang pada tiket tidak tegas tertulis kata "gerbong" sehingga memungkinkan orang yang baru 1-2 kali naik kereta mengalami salah gerbong. Di tiket hanya tertulis, misalnya, K3-1 18D. K3 adalah identitas keretanya, 1 adalah nomor gerbongnya, dan 18D adalah nomor tempat duduknya. Nah di situlah terjadi potensi salah gerbong. Bila formatnya menjadi "K3-Gerbong 1" misalnya, bisa jadi itu akan meminimalisir penumpang salah gerbong. Sederhana saja..

Kamis, Juni 12, 2014

"Hi-Tech" vs "Go Green"

Sejak beberapa bulan ini saya mulai menggunakan handphone (atau ada org yg menyebutnya handheld) bersistem Android dengan merk Cross (yg katanya made-in Indonesia). Kenapa memilih Cross dan mengapa beralih ke sistem Android? Alasan memilih Cross dan mengenyampingkan merk "ternama" adalah supaya tdk kecewa kalau nanti hp nya hang, harga yang tidak mahal bisa jadi pemakluman nanti =). Toh hp ternama --yg sy dengar dari teman2-- bisa hang juga kok =). Lalu alasan memilih sistem Android adalah karena sudah sangat membutuhkan untuk memilikinya dan mempergunakan aplikasi forum komunitas gratisannya untuk berkomunikasi dg teman2 sekomunitas. Adapun sebelumnya saya menggunakan sony ericsson J108i bersistem java yang katanya beberapa bagiannya dari bahan daur ulang.

Sekian lama memakai hp baru ini, selain kecanggihan2 baru yang saya rasakan ada juga hal negatif yang dirasakan yaitu: keborosan daya baterai. HP android ternyata boros sekali dalam konsumsi daya baterai, bila dibandingkan dengan hp sebelumnya. Untuk keperluan pengisian baterai akhirnya saya membeli powerbank. Benda ini nampaknya jadi benda yang wajib dimiliki oleh pemilik hp android.

Saya jd berpikir kok di era di mana digembar-gemborkan "go green" ini bisa muncul teknologi boros energi seperti ini ya? Hmm..

img source: iekey.deviantart.com

Rabu, Mei 07, 2014

Menjajaki Danau Toba


Kali ini saya mencoba menuliskan pengalaman mengenai kunjungan saya (untuk pertama kalinya) ke Danau Toba, Sumatera Utara. Mengapa saya tergugah untuk menuliskan hal ini? Setidaknya ada beberapa hal:
1. Saya yakin banyak orang yang hendak mengunjungi Danau Toba (untuk pertama kalinya) mencari-cari referensi mengenai kunjungan ke Danau Toba. Betul? Yah, setidaknya itu yang saya alami ketika hendak pertama kali ke sana. Dengan menuliskan pengalaman mengunjungi Danau Toba, saya berharap dapat menjadi jariyyah (pahala berkesinambungan). Aamiin.. =)
2. Saya mencoba meng-update pengalaman mengunjungi Danau Toba yang telah dituliskan oleh penulis-penulis sebelumnya di dunia maya (saya berterima kasih kepada beberapa orang yang telah menuliskan pengalamannya ke Danau Toba).
3. Untuk mengarsipkan salah satu pengalaman berharga yang telah saya lalui. Semoga saya bisa senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang diberikan kepada saya.
4. Untuk “mengabadikan hidup” karena ada ungkapan “setiap orang mati kecuali yang memiliki tulisan”.
5. Mengasah kemampuan menulis saya yang sudah lama tidak diasah.

Di luar konteks cerita perjalanan saya, ada hal menarik dari proses penulisan ini. Saya akhirnya baru dapat menyelesaikan tulisan ini pada bulan Mei 2014 yang berarti 7 bulan lewat dari waktu perjalanan saya ke sana. Mengapa begitu lama? Sebenarnya saya sudah menyelesaikan tulisan ini lebih cepat, namun ketika itu saya menyimpannya di dalam flashdisk yang pada suatu saat ketika memasukkan flashdisk di suatu komputer di kantor, ada virus ganas yang merusaknya dan tidak bisa di-recover karena filenya dibuatnya corrupt! Sempat lemas juga..tapi akhirnya 5 hal di atas dapat membangkitkan semangat saya untuk sedikit demi sedikit merekonstruksikan ulang tulisan yang telah saya buat.

Pengalaman ini saya coba tulis tidak dengan perspektif “pengalaman saya” semata, tetapi lebih saya coba tulis dengan perspektif “pengalaman untuk anda”. Di beberapa tempat saya munculkan blok “info pengayaan & tips” untuk menandakan bahwa konten tersebut bisa jadi info & tips yang berharga untuk pembaca. Semoga hal itu dapat menambah value kebermanfaatan bagi pembaca =)

Sebelum beranjak jauh, saya sampaikan dahulu kekurangan tulisan ini, antara lain: 1) tidak disertai gambar/foto perjalanan, dan 2) gaya penulisannya bergaya kronologis kental, kurang berseni, hehe.. semoga tidak mengurangi value tulisan ini =)

Sebenarnya kunjungan ke Danau Toba yang saya lakukan direncanakan dengan “tiba-tiba” saja, sebutlah sekadar pelengkap pelaksanaan tugas kantor saya ke Provinsi Sumatera Utara. Selayaknya orang yang akan melakukan sesuatu untuk yang pertama kali, saya mencoba mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi mengenai hal2 terkait. Informasi berharga banyak saya dapatkan dari tulisan-tulisan para blogger mengenai pengalamannya berkunjung ke Danau Toba (terima kasih sekali lagi untuk mereka=)).



Ok, saya memulai perjalanan ke Danau Toba pada hari jum’at 18 Oktober 2013 bersama dengan istri dan putri saya yang berusia 3 tahun kurang. Saat itu, Bandara komersial Sumatera Utara telah berpindah dari Polonia Medan ke Bandara KualaNamu International Airport (KNIA) – Deli Serdang. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari internet, ada beberapa cara untuk menuju Danau Toba dari KNIA, dan cara yang akhirnya saya pilih adalah dengan menggunakan jasa Shared-Taksi dari perusahaan Nice Taxi, dengan tujuan ke Parapat.



Singkat cerita, malam itu kami berangkat dari KNIA pukul 20.30 dengan driver taksinya bernama Pak Purba. Di perjalanan ternyata macet karena ada kecelakaan dan hujan menjelang Parapat. Alhasil kami baru memasuki wilayah Parapat jam 1-an dinihari, sampai di hotel tujuan jam 2 kurang, dan kami langsung beristirahat.



Lanjut, shubuh hari kami sudah bangun dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan menyeberangi Danau Toba menuju Pulau Samosir. Selepas mandi dan sarapan pagi, kami langsung bergegas berangkat menuju pelabuhan Tigaraja untuk mengejar ferry dengan keberangkatan pukul 7.30. Kami membawa bekal secukupnya saja, terutama makanan kecil dan minuman, sedangkan barang-barang lain kami tinggal di kamar hotel. Alhamdulillah kami berhasil tiba di pelabuhan Tigaraja pukul 7.30 dan langsung menaiki ferry dengan tujuan ke Desa Tuk-Tuk. Kami memilih naik di lantai 2 agar lebih leluasa memandangi keindahan Danau Toba dan bukit-bukit di sekeliling danau. Di sana ternyata juga sudah ada beberapa penumpang, lokal dan internasional.



Tak berapa lama menunggu, ferry segera beranjak menjelajahi danau. Rupanya ferry berangkat berdasarkan jadwal waktu, bukan penuhnya penumpang. Angin semilir mulai terasa membelai wajah. Perairan luas dan bukit sekeliling yang hijau terasa memanjakan mata. Gerimis yang turun saat itu tidak menghalangi kami untuk meng-explore pemandangan. Senyum kami tak henti-hentinya mengembang menyertai rasa syukur. Kesyukuran yang muncul karena akhirnya pada hari itu kami bisa “merasakan” berada di Danau Toba! Allahu Akbar!!

Saat ferry semakin menuju ke tengah, hujan deras turun, angin semakin menguat, dan udara semakin dingin. Jaket yang telah membungkus badan tidak mampu menangkal dinginnya udara. Atap ferry yang “seadanya” juga tidak mampu menahan lebatnya air sehingga air bocor di sana-sini. Pakaian kami basah, namun kami hanya bisa berdiam diri sambil menunggu ferry merapat ke tepian Tuk-Tuk.

Sekitar menit ke 30 pascakeberangkatan dari Tigaraja, ferry mulai menepi ke Tuk-Tuk, tepatnya di resort Carolina. Penumpang dengan tujuan Tuk-Tuk termasuk kami di dalamnya serta merta turun dan berlarian ke dalam resort guna berlindung dari hujan yang masih cukup deras. Pengelola resort memang memperbolehkan setiap traveler yang datang ke Tuk-Tuk untuk masuk ke dalam. Di dalam office-nya ada beberapa benda/lukisan yang indah dan bercirikan/bertuliskan desa Tuk-Tuk/Resort Carolina. Sambil meneduh dan menunggu pakaian agak kering, kami berfoto-foto dengan objek berciri khusus tadi. Dari resort, kita juga dapat melihat pemandangan indah sekeliling danau. Sebenarnya di perjalanan ini, kami tidak punya banyak waktu meng-explore wilayah Pulau Samosir, target kami hanya dua: menyeberangi Danau Toba dan menjejakkan kaki di wilayah Pulau Samosir. Kami harus bergegas kembali ke hotel dan harus beranjak ke kota Medan untuk melanjutkan agenda2 berikutnya.

Menjelang pukul 10, pakaian kami sudah mulai mengering, hujan pun sedikit mereda. Kami segera keluar resort menuju tepian danau guna menunggu ferry dengan tujuan pelabuhan Tigaraja yang menurut jadwal akan menepi di Tuk-Tuk pukul 10. Tapi…pukul 10..pukul 10.30..pukul 11.00..pukul 11..sekian lama menunggu, ferry yang kami nantikan tidak kunjung datang!! Kesal juga sih.. Tidak tahu mengapa, apakah mungkin ferry dari Tigaraja tidak ada yang berangkat karena tidak ada penumpang atau ada alasan lain. Yang pasti nyatanya tidak ada ferry penumpang yang merapat. Dari beberapa waktu menunggu itu memang ada ferry yang merapat namun itu ferry wisata yang dicarter rombongan wisatawan. Ketika kami bertanya warga setempat, kami mendapat informasi bahwa ferry penumpang banyak ada di Desa Tomok. So, kami disarankan menuju ke sana. Tapi bagaimana caranya kami bisa ke sana??! Sebagai info, kendaraan umum darat sulit didapat di Tuku-Tuk.

Akhirnya menjelang pukul 12, ketika ada ferry wisata yang merapat, kami mencoba meminta izin rombongan tersebut untuk menumpang meninggalkan Desa Tuk-Tuk itu. Alhamdulillah mereka mengizinkan. Niatan kami yang penting kami beranjak dulu dari Tuk-Tuk. Dan alhamdulillah-nya ternyata ferry wisata itu selanjutnya menuju ke desa Tomok =).

15 menit beranjak dari Tuk-Tuk, ferry sampai ke tepian Tomok. Ternyata memang di sana berjejer banyak ferry penumpang, berbeda dengan situasi Tuk-Tuk tadi yang sepi. Begitu ferry merapat, kami mengucapkan terima kasih kepada rombongan dan bergegas turun untuk menyambung masuk ke ferry penumpang untuk pulang dengan tujuan pelabuhan Tigaraja. Ternyata saat itu belum waktunya ferry berangkat. Alhasil kami menyempatkan diri untuk membeli pakaian dan souvenir khas Sumut di sebuah toko di dekat dermaga. Di dekat dermaga Tomok itu memang berjajar cukup banyak toko yang menjual souvenir khas lokal. Lagi-lagi alhamdulillah..di luar skenario awal kami sempat pula menginjakkan kaki di Desa Tomok.

Selesai belanja, kami masuk ke ferry penumpang dengan tujuan Tigaraja. Kali ini kami memilih di lantai bawah. Bau solar memang, namun masih dapat ditolerir lah. Ketika menunggu, beberapa pedagang masuk ke ferry. Penjualnya ternyata tak hanya warga asli, tetapi ada juga warga pendatang dari Jawa. Mereka ada yang menjual kacang rebus (yang sudah dingin), minuman hangat/panas seperti kopi, mie cup, serta cemilan2 lain. Harganya masih terjangkau. Contohnya kami membeli mie cup harganya Rp 8.000. Di lantai bawah ferry ternyata tersedia WC juga, namun minus lampu penerangan. Saya tidak tahu apakah setiap ferry memiliki WC di lantai bawah. Tarif ferry dari Tomok ke Tigaraja adalah Rp 8.000/orang dengan pembayaran dilakukan di dalam ferry.

Beberapa menit menunggu, ferry akhirnya beranjak menuju ke Tigaraja.. Perjalanan dari Tomok ke Tigaraja ditempuh dalam waktu 30 menit. Setibanya di pelabuhan Tigaraja, kami segera menaiki angkutan sejenis mikrolet menuju hotel untuk bergegas check out dan melanjutkan perjalanan ke Medan. Dari hotel ke Medan, kami memutuskan untuk kembali menggunakan jasa Shared-Taksi dari Nice Taxi. Untuk itu saya kembali menghubungi Nice Taxi by phone. Ketika itu saya menelpon untuk meminta dijemput satu jam berikutnya. Ternyata driver Nice Taxi bersedia menjemput ke hotel. Adapun tarif per-orang dari Parapat menuju kota Medan adalah Rp. 75.000, sama dengan tarif dari KNIA-Parapat.

Sekitar pukul 15 kami dijemput oleh driver. Ternyata sistemnya, calon penumpang dari tiap2 titik di Parapat dijemput untuk dikumpulkan terlebih dahulu di Pool Nice Taxi di Jln. Sisingamangaraja untuk mencapai kuota penumpang. Alhamdulillah saat itu selain kami ada penumpang lain juga dengan tujuan Medan sehingga tak lama sampai di pool kami segera diberangkatkan.. Dan kamipun mengakhiri kisah perjalanan yang bersejarah di Parapat dan Danau Toba. Horas!! Alhamdulillah!! =)

Credit:
- langkasa-norul.blogspot.com (atas image danau tobanya)
- Mutia Novinina dan Hana Taqiyya Mahendra (atas kebersamaannya). Love you!! =)

Kamis, Maret 28, 2013

Merekam banjir Januari 2013


Oiya ada yang terlupa untuk didokumentasikan di awal tahun 2013 ini, yaitu banjir jakarta 2013, dimulai dari tanggal 17 Januari 2013 hingga beberapa hari berikutnya. Banjir massif ini seperti mengulang kejadian tahun 2007. Kali ini saya ingin merekamkan bahwa jalan akses ke kantor saya di thamrin lumayan melewati banyak titik banjir seperti di kwitang, medan merdeka selatan, dan thamrin itu sendiri. Gedung kantor saya termasuk yg kena imbas lumayan, akibatnya kamis-jum'at kami diliburkan. Senin-selasa kami pulang cepat sehubungan dengan listrik PLN blm hidup, masih pakai genset. basement 3 gedung kami terendam, basement 2 tergenang dikit. Yg paling parah dan menjadi sorotan media di thamrin adalah gedung UOB yang menelan korban jiwa akibat terjadinya "banjir bandang" yg masuk menterbu ke basementnya. Sedangkan teritori yg banyak disorot kali ini adalah kampung pulo, pluit, dan daerah2 jakbar. Rumah dan daerah saya sendiri alhamdulilah tidak terkena banjir, meskipun ada teman yg missed info dan mengakibatkan nama saya terdaftar sebagai salah satu pegawai yg masuk list korban banjir. hehe..

image src: http://us.images.detik.com/content/2013/01/18/464/terendam-001.jpg

Selasa, Maret 26, 2013

Serba-serbi ringan di gedungku

Ruang kerja saya di lt.17 di sebuah gedung di sebuah jalan di sebuah kota sepertinya dipersepsikan aman bagi beberapa orang penghuninya. Hal itu membuat mereka merasa aman, nyaman, dan barangkali senang, atau jangan-jangan ketagihan untuk meninggalkan barang berharganya dalam bentuk HP di atas mejanya. AlhamduliLLAH memang sejak digunakan pada tahun 2011, eh apa 2010 ya??, setahu saya di lantai 17 ini blm ada yg kehilangan HP. Tapi kalau kehilangan makanan wedew cepet banget, soalnya banyak banget tikus di gedung ini.. Pernah suatu hari ketinggalan makanan kemasan plastik, besoknya sudah diorat-arit oleh tikus. Jangankan makanan, kadang kabel dan kertas juga digerogotinya. Yg bikin geleng-geleng adalah tikus juga pernah gerogotin obat masuk angin yang ada di lemari. Yah lumayan dapet info bahwa tikus juga bisa masuk angin.. =)

Bensin campur-campur

Masih ingat dg Almarhum Widjajono Partowidagdo? Wamen ESDM nan nyentrik tersebut hari ini kembali saya ingat karena konsepnya tentang premix alias bensin campur dengan terpaksa kujajali hari ini... Kalau konsep beliau waktu itu mencampur antara premium dan pertamax, maka hari ini tak tanggung-tanggung saya campurkan ketiga strata bensin pertamina ke dalam tangki bensin yamaha vega-ku. Pencampuran memang tidak serta merta dilakukan dalam satu waktu. Pertama yg masuk ke tangki adalah satu liter bensin premium eceran pinggir jalan. Pinggir jalan??? Ya gimana lagi pasalnya tadi rencananya mau beli pertamax ke pom bensin, tapi belon belum samapai ke tujuan sudah habis duluan. Jadi tadi jalan-jalan pagi dulu bersama motor (ndorong motor-red) sekitar 200 meter untuk menemukan "pom bensin rakyat" pinggir jalan. Lalu perjalanan menuju pom bensin dilanjutkan. Sesampainya di pom, ternyata antrean kendaraan di pom bensin pertamax sangat panjang. Maklumlah, pompa bensin pertamax dijadikan satu dengan premium. Demi menghemat waktu saya putuskan membeli pertamax plus yg antreannya hanya 2 motor. Saya masukkan bensin sekadarnya saja seharga 10rb mengingat itu bukan tujuan utama. Perjalanan berlanjut, di daerah kramat (setelah salemba) saya mampir ke pom bensin untuk membeli pertamax sebagaimana tujuan awal.

Alhasil lengkaplah sudah tiga jenis bensin bercampur di dalam tangki bensin motor saya. Alhamdulillah nampaknya mereka akur-akur saja di sana. Laporan selesai Pak Wid! Saya kerja lagi dulu... =)

image source: http://3.bp.blogspot.com/-QbPfu6BAeKg/T-1YI2sjaLI/AAAAAAAAAko/VmAB47hIf64/s1600/images.jpeg

Rabu, Februari 20, 2013

AlhamduliLLAH ada rekan sejawat dari Bandung yg datang ke kantor dan membawa hadiah buat kami yaitu Batagor.. Beneran lho ini hadiah, bukan gratifikasi, karena tidak ada kepentingan apapun dari pemberian Batagor ini.. hehe.. enaaaakkk!!1

Selasa, Februari 19, 2013

Abiss..beli..

Pfiuh.. rehat kerja dikit..soalnya ada yg membuat tangan gatel kalau tidak dituliskan dengan segera di blog.. Ada lagi yg jadi kebiasaan lucunya Hana anakku. Yaitu kalau ada sesuatu makanan/benda/atau apa pun yg habis, dia langung komen "abiss..beli.." kalau ditanya beli di mana, jawabnya "angkul" (Sambil senyum nih saya ngetiknya). Angkur adalah nama mini market lokal yg berada di Jln. Angkur, Kayu Putih, sekitar 100 meter dari rumah. Hana..Hana..

Tingkah lucu Hana

Yang patut aku syukuri saat ini salah satunya adalah telah dikarunia istri dan anak. Anakku, Hana Taqiyya Mahendra, saat ini telah berusia 2 thn lebih. AlhamduliLLAH banyak perkembangan dan kebisaannya yg membuat hati ini terhibur saat lelah pulang bekerja. Salah satunya adalah teriakan "holeeeeee.. aba..." ketika dia mendengar suara motorku tiba di halaman rumah.. =) [aba=ayah] Salah satu hal yg difavoritkannya saat ini adalah telol dadat (telor dadar-pent.), koko kan (koko crunch-pent.), dan emi eleng/ebus (mie goreng/rebus-pent.).. Insya Allah akan di-update lg krn lagi sibuk..

"Memecahkan Telur"

Dalam rangka mengungguli jumlah postingan yg pernah dibuat pada 2 tahun sebelumnya, maka saya tulis postingan iseng ini.. =)

Postingan kedua di tahun 2013!! =)

Postingan pertama di tahun 2013!!

Rabu, April 20, 2011

Ini 16 Jumadil 'Awwal ya?

SubahanaLLAH.. tak disangka.. setelah melihat tabel waktu sholat di sisi kanan blog saya, baru ngeh klo ini tanggal 16 Jumadil 'Awwal, yang berarti nanti ketika pergantian hari menjadi maghrib adalah tanggal kelahiran saya dalam kalendar hijriyyah.. Hmmm..tabel waktu sholat yg bermanfaat..

Persiapan untuk kembali memulai

Mulai kemarin saya mencoba kembali untuk menjenguk blog ini. Hmm..kasihan sekali blog ini. Kalau dia hidup mungkin air matanya sudah habis karena menangisi dirinya yg tidak diisi dengan postingan sejak terakhir kali bulan agustus 2009. Pfiuww..
Hmm..rupanya karena lama tak dikunjungi, banyak informasi yang perlu diperbarui. Setidaknya tempat tinggal, secara sejak menikah tgl 27 Feb 2010 lalu saya hidup di alamat baru =) Sebenarnya banyak sekali cuilan sejarah yg belum sempat tertulis dalam blog ini sejak terakhir posting. Tapi karena banyaknya saya rasanya tidak mungkin menulis semuanya. Ke depan mungkin hanya beberapa saja yang menurut saya perlu yg akan saya posting.

Daaann... karena ini merupakan postingan pertama saya, maka saya anggap sebagai pemanasan saja dan sekadar say hello kembali kepada dunia. Semoga setelah ini saya bisa sedikit demi sedikit kembali menuangkan goresan-goresan ketikan-ketikan seperti sedia kala.. (kalau ada waktu=) )..

Assalamu'alaykum wr. wb.

Senin, Agustus 31, 2009

Zakat dan kisah menarik tentang zakat.



Teman, pertama2 saya mohon izin melalui media virtual ini untuk mengingatkan kita semua perihal zakat. Saya juga menyertakan sebuah cerita nyata di zaman khalifah Umar bin Abdul Aziz perihal zakat.

Saya yakin kita semua tahu bahwa mengeluarkan zakat adalah kewajiban setiap muslim. Bahkan saking pentingnya, membayar zakat masuk di dalam Rukun Islam di poin ketiga setelah sholat dan sebelum puasa romadhon. Zakat merupakan cerminan syariat Islam yang bernilai sosial kemasyarakatan. Sehingga dengan menjalankan kewajiban zakat, selain kita menjalankan kewajiban kita kepada ALLAH juga sebagai bentuk kepedulian kita kepada pihak yang membutuhkan (mustahik). Sebagai catatan, zakat yang dimaksud di sini bukanlah sekadar zakat fitrah, tapi lebih luas lagi yaitu zakat maal (harta) dari penghasilan kita (pertanian, perkebunan, peternakan, perdagangan, wirausaha, perkantoran) dan juga zakat maal dari simanan harta kita (tabungan, deposito, uang cash, dsb.). Untuk diketahui, umat Islam ketika zaman kekhalifahan dahulu pernah mencapai masa jaya dan sejahtera karena khalifah/pemimpin Islam pada saat itu sangat concern perihal penegakan kewajiban zakat. Mengenai hal ini, ada kisah menarik yg ingin saya kemukakan, yaitu tentang penegakan kewajiban zakat di zaman Umar bin Abdul Aziz (khalifah Islam kelima).

Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul Azis adalah khalifah yang sangat piawai dalam hal kepemimpinan. Wilayah khilafah islam yang dipimpinnya ketika itu terentang dari Yaman-Maroko. Kepiawaiannya memimpin membuat rakyatnya yang mampu (kaum muzakki) dengan sadar mau membayar zakat. Dalam rentang waktu kepemimpinannya yang kurang dari 3 tahun (99H-101H), umat Islam yang dipimpinnya mengalami kondisi yang sejahtera.

Dikisahkan bahwa suatu hari Menteri Urusan Zakat menghadap kepada Umar dan menyatakan bahwa dia kesulitan untuk mencari orang yang membutuhkan untuk diberikan zakat (karena rakyat saat itu rata2 telah cukup sejahtera karena mekanisme pembayaran zakat oleh muzakki dan pemberian zakat yg terkumpul kepada mustahik sudah berjalan dengan baik). Umar pun lalu membuat keputusan agar zakat tersebut disalurkan untuk membangun rumah bagi rakyatnya yg belum memiliki rumah sendiri (meskipun secara ekonomi org tsb tdk kekurangan). Akhirnya didata-lah orang2 yg belum memiliki rumah dan masing2 dibangunkah rumah yg bagus melalui dana zakat tsb. SubhanaLLAH!!

Beberapa bulan kemudian Sang Menteri kembali menemui Umar dan melaporkan hal serupa bahwa zakat dari para muzakki telah terkumpul kembali dan dia kesulitan untuk menyalurkannya mengingat semua orang di wilayah khilafah islam telah dibangukan rumah. Lalu Umar membuat keputusan agar zakat itu disalurkan guna membelikan kendaraan bagi rakyatnya yg belum memiliki kendaraan (waktu itu kendaraan berupa kuda dan unta). Akhirnya didatalah orang2 yg belum memiliki kendaraan lalu dibelikan kendaraan dengan dana zakat tersebut.

Beberapa bulan kemudian Sang Menteri kembali menemui Umar dan melaporkan hal serupa bahwa zakat dari para muzakki telah terkumpul kembali dan dia kesulitan untuk menyalurkannya mengingat semua orang di wilayah khilafah islam telah dibelikan kendaraan. Kali ini Umar membuat keputusan agar dana zakat yg ada digunakan untuk membiayai nikah bagi bujangan yang belum menikah, bahkan bagi yang hendak menikah di usia yang muda diberikan jatah zakat yang lebih besar =). Sang Menteri pun mendata objek sasaran sesuai perintah khalifah Umar. Dan dinikahkanlah bujangan2 yg belum menikah dengan dana zakat tersebut.

Dan demikian seterusnya hingga akhir kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz. Yang perlu dicatat adalah bahwa semakin tinggi kesadaran para muzakki untuk mengeluarkan zakat, maka akan semakin sejahtera suatu wilayah. Bila ditarik kepada situasi kekinian, yang menjadi permasalahan di banyak negara termasuk di Indonesia adalah kurangnya kesadaran muzakki untuk menjalankan kewajiban membayar zakat. Dari studi yang dilakukan BAZNAS, potensi zakat muslim Indonesia mencapai 19 Trilyun rupiah pada tahun ini, namun dilaporkan hingga kini baru sekitar 800 Milyar rupiah (4%) zakat yang ditampung oleh lembaga2 zakat dari muzakki. Artinya masih ada 18an Trilyun lagi dana yang belum dikeluarkan oleh muzakki. Padahal bila dilihat secara nilai, dana sebesar itu cukup untuk menangani permasalahan sosial ekonomi lumayan banyak orang. Dan bila terus dikembangkan, sebenarnya sedikit demi sedikit permasalahan kesejahteraan rakyat yang selama ini didengung2kan sebagai akar kebobrokan bangsa dapat sedikit demi sedikit teratasi.

Kembali kepada diri kita, apakah kita sudah menunaikan kewajiban zakat? Sekali lagi yang ingin saya tekankan bahwa mengeluarkan zakat adalah kewajiban, bukan anjuran. Tentunya kewajiban itu berlaku apabila kita masuk kategori muzakki. Muzakki adalah suatu kondisi di mana kita sudah wajib berzakat, dilihat dari harta yang kita miliki. Setidaknya saya ingin mengingatkan dua macam kewajiban zakat yang mungkin kita lupa: zakat penghasilan dan zakat harta simpanan.

1. Zakat Penghasilan
Kita wajib mengeluarkan zakat penghasilan apabila penghasilan kita perbulan mencapai batasan minimal Rp (harga 520kg beras yang biasa dimakan org ybs. di saat tsb). Besar yang wajib dikeluarkan adalah 2,5% dari total pendapatan (gaji pokok+bonus+insentif+dll.) selama 1 bulan. Cara pembayarannya yang terbaik adalah tiap bulan, namun dapat pula diakumulasikan selama beberapa rentang waktu.
Simulasi dengan harga terkini: (harga beras per kg=Rp 5.500), maka bila pendapatan kita hingga akhir bulan mencapai Rp (5.500 x 520) 2.860.000, maka kita telah wajib berzakat sebesar 2,5% dari total pendapatan hingga akhir bulan.

2. Zakat Harta Simpanan
Kita wajib mengeluarkan zakat atas harta simpanan apabila harta simpanan kita (tabungan, deposito, saham, uang cash, dll.) telah mencapai batas minimal Rp (harga 85gram emas murni pada saat itu). Besar yang harus dikeluarkan adalah 2,5% dari total harta simpanan tersebut. Cara pembayaran: dilakukan tepat satu tahun setelah tercapai batas minimal harta simpanan.
Simulasi: (dengan harga emas murni per-gram=Rp 300.000, brarti batas minimum wajib zakat= 85 x 300.000= Rp 25.500.000). Joko memiliki simpanan berupa tabungan dan deposito. Nilai minimum sebesar Rp 25.500.000 terjadi ketika awal bulan September 2008, maka pada awal September 2009 Joko wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5% x total harta simpanan Joko pada awal September 2009.

Memang mungkin ada manusia yang dengan pikirannya yang terbatas berkeluh “ngapain sih pake bayar zakat segala? Orang harta harta gw sendiri yg nyari pake keringet sendiri”. Tapi yakinlah bahwa dari harta yang anda miliki ALLAH titipkan hak orang lain. Di luar sana banyak saudara kita yang tak mampu sangat mengharapkan donasi dari anda, salah satunya berupa penyaluran zakat. Jangan sampai pikiran picik kita yang ogah membayar kewajiban zakat membuat celaka kepada diri kita sendiri di dunia maupun di akhirat. Mari kita bangun umat dari keterpurukan dengan zakat2 kita.

Mohon maaf apabila ada hal yg tidak berkenan.
Sukma Mahendra (dengan mengutip beberapa poin ceramah motivasi zakat dari Ustadz Ade Purnama, M.Ag.)

Image source: http://www.amaliah-astra.com/file/aaa/kalkulator/20090408145448-3_5%20Kalkulator%20Zakat.gif