Senin, Desember 04, 2006

Air PAM itu merah, Jenderal!!

Konsumer blog sekalian, pasti anda tahu bahwa air bersih itu berwarna jernih/bening bukan? Okedeh air bersih itu tak ada warnanya bagi yang tak mengakui "bening" sebagai sebuah warna. Pertanyaan selanjutnya.. Anda pernah tahu PAM (Perusahaan Air Minum) kan? Sebuah instansi milik pemerintah yang berbau keswasta-swastaan, yang bahkan lebih kentara sifat swastanya dibanding negerinya. Anda pernah tahu kan apa warna air PAM yang seharusnya? Biru? Kalau anda jawab biru berarti anda belum pernah tahu air PAM dan artikel ini boleh tidak anda teruskan karena ini artikel hanya dapat dimengerti oleh orang yang menjawab air PAM yang normal itu berwarna bening. Tapi saya yakin anda pasti tidak rela untuk berhenti membaca artikel ini sebelum ditemui tanda titik yang terakhir bukan? Jadi silakan anda teruskan membaca membaca artikel ini. Yah, tadi udah dikasih bocoran dikit bahwa air PAM yang normal berwarna bening.

Namun konsumer sekalian, beberapa waktu lalu kami dan daerah di sekitar kami (mungkin dalam radius satu RT, RW, Kelurahan, Kecamatan, atau bahkan Kotamadya) mendapati sebuah kenyataan pahit. PAM telah menzholimi kami dengan mengucurkan darah segar pada kran-kran air kami. Air PAM ketika itu berwarna merah!! Bahkan sebelum mengucurkan darah, sempat PAM menuangkan kopi pekat pada bak mandi dan ember-ember penampung air kami, hitam pekat!! Itu merupakan rentetan kezholiman yang dilakukan PAM karena dalam beberapa jam sebelumnya air PAM mati total tanpa ampun...

Kami yang mendapati kenyataan itu hanya bisa pasrah menerima cobaan hidup ini, bersabar, bersabar, dan bersabar atas kejadian tak mengenakkan ini. Saya tahu sebagai warga sipil pelanggan PAM, ada sebuah hak yang bisa dilakukan bila merasa dirugikan. Seorang penderita kezholiman misalnya bisa melakukan class action yang apabila diajukan dan menang (bisa dibenarkan oleh hukum), maka penggugat akan mendapat ganti rugi satu milyar rupiah.. Itu juga baru yang saya tahu, mungkin ada banyak lagi sesuatu yang bisa dilakukan oleh penderita kezholiman secara yuridis. Namun kami tak melakukan itu karena pastinya ada satu milyar satu alasan dari PAM untuk hal ini yang akan dengan mudah dibenarkan oleh pihak yang berkuasa. (Walaupun alasan yang terkuat adalah "malas" untuk berhubungan dengan hal2 seperti ini, tau sendiri alasannya...)

Akhir2 ini saya bahkan menerima laporan yang lebih parah lagi. Seorang sahabat saya di daerah kecamatan cakung (pasar cakung) bercerita bahwa air PAM berhenti mengalir selama 5 hari!! Bayangin aja 5 hari tanpa air!!! Bisa menjadi pembunuhan massal tuh, atau setidaknya membuat gatal-gatal dan pembuat malu massal (kalau misalnya gak mandi 5 hari). Memang sih alhamduliLLAH di salah satu rumah dari mereka ada yang masih memiliki pompa tangan manual yang alhamduliLLAH masih bisa berfungsi. Namun untuk bisa mengambil seember air mereka harus mengantri panjang. Coba perhatikan efek domino yang terjadi: kehilangan waktu, kehilangan pendapatan, kehilangan tenaga, dst....

Dari fakta-fakta di atas cukuplah untuk bisa digeneralisir bahwa rakyat dirugikan oleh PAM ketika itu. PAM telah melakukan tindakan "mala praktik" terhadap pasiennya pelanggannya. PAM telah memberikan sebuah dejavu era PKI tahun 1965 dengan modifikasi: air PAM itu merah, Jenderal!!

Berikut adalah dokumentasinya:


3 komentar:

Anonim mengatakan...

iiihhhh.... ada penampakan di blog antum tuh Suk!!! Tangan siapa tu??? Syerrreeeemmm.......:P

Anonim mengatakan...

to mutz> iya ya.. kok tiba2 muncul gambar tangan di dua gambar paling atas? (Pura2 gak tau ah..). Emang dunia makin misterius sejak kejadian itu ya??(local language). Dijadiin lagu aja kali biar bagus: "Bang tangannya siapa itu bang..?"

Anonim mengatakan...

pi~>> ya elah,,, kirain emang kluar darah beneran dr PAM, jd situ blm mandi2 nih>>??