Senin, Desember 18, 2006

Our new job


Hari selasa beberapa pekan lalu aku mendapat sebuah job baru. Job yang mungkin menurut banyak orang menakutkan sekaligus mulia. Mau tau job baruku itu? Nama pekerjaan itu adalah tukang gali kubur.. Hiii.....

Sebenarnya itu hanya job insidental, pasalnya ada seekor kucing yang mati di depan kontrakanku. Naluri detektifku memperkirakan kucing itu telah mati sebelum hari ahad karena ketika ditemukan pertama kali oleh salah seorang temanku, kucing itu sudah berbau. Bukan karena belum mandi, tapi karena gak pakai deodorant (apa seehh!!!). Oleh temanku, bangku (bangkai kucing) itu dipindahkan ke halaman belakang, tepatnya di TPS (tempat pembuangan sampah). Niatnya keesokan harinya (selasa) baru kucing itu akan dikebumikan.

Hari senin pun bergulir. Selasa pagi kami mulai merencanakan prosesi pemakaman kucing. Aku dan dua orang anggota kontrakan lainnya mulai mempersiapkan perlengkapan memasak mengubur. Pacul kecil dan keranda (baca: serokan) buat menggali dan mengangkat mayat kucing dicari oleh teman dari tetangga sebelah rumah. Seorang teman lagi mencari koordinat lokasi yang cocok di lahan belakang kontrakan untuk tempat penggalian kubur (kayak rentenir tanah aja...). Sedangkan aku menyiapkan dedaunan, nisan, dan peralatan dokumentasi. Setelah semua peralatan lengkap, maka prosesi pemakaman dimulai.

Hal pertama yang dilakukan adalah menggali lubang kubur dengan ukuran sekitar2 m x 1 m 60 cm x 40 cm. Semua orang turut berpartisipasi dalam penggalian kubur ini, penggalian tanah perdana dilakukan oleh temanku yang berinisial MES. Aku hanya bagian finishing dan rapi-rapi lobang sebelum jenazah ditaruh (termasuk melapisi alas lubang dengan dedaunan). Setelah lubang siap, maka temanku yang satu lagi mengangkut jenazah ke dalamnya. Pfuihh.. kami tak tahan dengan bau menyengat yang dikeluarkan mayat. Oleh karena itu ketika jenazah sudah di dalam lubang, maka segera kami uruk itu lobang. Nisan dipasang setelah lubang tertutup keseluruhannya. Setelah selesai, kami melakukan tabur bunga daun di atas makamnya. Dan prosesi pemakaman pun selesai. Tak ada isak tangis dalam prosesi ini. Dan yang pasti tak ada event yang tertinggal untuk kuabadikan. Ceklikk... Kena deh...

Berikut hasil liputannya:


ini mayat kucing (maaf bagi yang gak kuat melihatnya)


sang penggotong keranda mayat


sang pencari lokasi kuburan


inilah kuburannnya


alas kuburan diberi dedaunan


mayat telah masuk ke liang lahat


liang ditutup dengan tanah



kuburan selesai, indah bukan??

8 komentar:

Anonim mengatakan...

kucingnya kesian :(

Anonim mengatakan...

Turut berduka cita.........
Ada yang aneh...koq sang penggotong mayat tampak nyengir ya??
Smoga si kucing bisa menjadi saksi atas kebaikan para manusia kontrakan yang telah memperlakukannya dengan layak.

Sukma Mahendra mengatakan...

2 phie2t> kok kasian? Gak juga ah.. itu kan udah jadi takdirnya. Nanti kita juga kayak gitu lho...
2 mutz> itu gak aneh lagii.. yang aneh kalau kucingnya yang nyengir =). Hehehe.. gak tau aja sang photographer kayak gimana waktu itu..

Anonim mengatakan...

ehmmm....
(intro doank ga papa kan, dude??)

btw...belom sempurna tuh pemakamannya...masa ga dimandiin sih?? kan belum tentu si kucing mati syahid...:p

Anonim mengatakan...

pak detektif, bisakah dianalisa kenapa korban [baca: kucing]bisa mati di depan kontrakan bapak? apa akibat kematiannya, apakah akibat overdosis ikan asin? apakah sudah dilakukan otopsi atas ijin dari pihak keluarga korban ? :P

Anonim mengatakan...

pi~>ngapain diambil sih gambar kucingnya.. it's bothering me

Arfan mengatakan...

keren2, saat nyari mayat kucing di google image dapet blognya sukma

mcshesea mengatakan...

More about the authorabout his this contact formread the article this contentclick to find out more